iTimes - Aksi demo 11 April mahasiswa di Kota Makassar yang digelar di beberapa lokasi seperti di Fly Over, Jalan AP Pettarani Dan Di depan kantor DPRD Sulawesi Selatan berakhir ricuh.
Lima mobil baracuda diturunkan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan untuk membubarkan massa dari gabungan mahasiswa.
Polisi menurunkan mobil baracuda sambil membubarkan massa demonstrasi dengan menyemprotkan water canon. Kerusuhan bermula setelah salah satu anggota DPRD Sulsel, Syahruddin Alrif menerima aksi demonstrasi.
Puluhan mahasiswa mencoba menerobos pintu gerbang kantor DPRD Sulawesi Selatan, namun sulit lantaran berlapis besi. Massa demonstrasi kemudian melempari botol air mineral dan batu ke dalam pekarangan kantor DPRD Sulsel.
Baca Juga : Aksi Demo 11 April, Makassar Dikepung Ribuan Mahasiswa, Situasi Semakin Memanas
Selain itu, dua mobil korps Brimob juga diturunkan beserta dengan personel lengkap dengan tamengnya. Kepolisian terus melepaskan tembakan gas air mata ke arah massa.
"Kami meminta agar tak melakukan pelemparan dan tindakan anarkis," kata anggota polisi melalui pengeras suara dari dalam mobil Raisa.
Ia pun mengimbau agar menghentikan pelepasan tembakan gas air mata ke arah massa. Selain itu, juga meminta kepada anggota agar berhati-hati dengan lemparan batu.
Politisi Partai NasDem, Syahruddin Alrif mengatakan pihaknya juga menolak tiga periode Jokowi. "Jadi, kami mendesak pemerintah tetap melaksanakan pemilu mendatang," ucap anggota DPRD Sulsel.
Tonton Juga Detik-detik Kericuhan 11 April
Aksi demonstrasi di mulai sejak pukul 13.00 WITA dari gabungan mahasiswa di Kota Makassar. Namun dimulainya rusuh sekitar pukul 17.05 WITA hingga pukul 17.39 WITA, polisi terus melakukan tembakan gas air mata ke massa agar unjuk rasa bubar.
Hingga Berita ini ditayangkan kericuhan disertai pemblokiran ruas jalan provinsi menggunakan kayu dan batu, tepatnya di depan Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) masih terlihat sejumlah mahasiswa memadaki lokasi. (*/Red)
(Tim Network News)