Ket : Gambar Saat Aksi Di depan Kantor BBWS Pompengan
iTimes - Maraknya tambang yang disinyalir tanpa izin di bantaran sungai Jeneberang Kabupaten Gowa mendapat respon cepat dari sejumlah masyarakat.
Termasuk dari rekan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (GEMPAR) yang aksi turun langsung untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.
Dimana dari sejumlah mahasiswa yang menamakan dirinya GEMPAR (Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat) melakukan unjuk rasa di depan kantor BBWS Pompengan Jeneberang beberapa hari lalu
Pihak Pompengan dianggap seakan diam dan pembiaran terhadap aktivitas yang ada di kabupaten Gowa
Dalam orasi aksinya para mahasiswa tersebut mengatakan, “pihak terkait seakan-akan tutup mata dan telinga nyatanya tidak ada tindakan tegas bagi para pelaku tambang liar yang ada di area Jeneberang Kabupaten Gowa,”tegasnya.
Para mahasiswa juga menganppap pihak BBWS Pompengan tidak mampu memberikan tindakan tegas bagi para pelaku tambang yang ada di Kabupaten Gowa, Ada apa???
Baca Juga : Jembatan Yang Menghubungkan Beberapa Kecamatan Di Gowa Nampak Rusak Parah
“Bukan hanya itu aktivitas penambangan sekarang merembes ke daerah genangan waduk bili-bili dengan menggunakan mesin pompa terlepas daripada itu pihak BBWS Pompengan Jeneberang di anggap tidak mempu memberikan tindakan khusus kepada para pelaku yang kerap diduga sebagai penambang liar di Kabbasa Kelurahan Lanna Kecamatan Parangloe Kan. Gowa,” Tambahnya.
Pihak mahasiswa juga mengancam akan melakukan aksi secara besar-besaran apalagi pihak BBWS Pompengan tidak segera mengambil sikap dan langkah tegas untuk permasalahan tersebut.
Ket : Diduga Aktivitas Tambag Liar Tanpa Izin |
Jendral Lapangan Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat menyampaikan tuntutannya, “ketika pihak Balai tidak menertibkan dan melaporkan ke pihak berwajib atas pelanggaran-pelanggaran yang diduga dilakukan oleh Oknum penambang maka kami akan datang dengan estimasi massa yang lebih banyak dan beberapa organisasi pergerakan lainnya,” pungkasnya.
Diketahui pihak BBWS Pompengan meminta waktu untuk bisa mengambil sikap dan upayakan penegakan terkait permasalahan yang ada.
Abd Razak salah satu orator aksi yang dikonfirmasi mengungkapkan, ”kami telah berbicara langsung dengan pihak Balai dan hasilnya adalah kami beri tenggang waktu kepada pihak Balai untuk segera melaporkan dan menertibkan atas dugaan pelaku penambang liar di kawasan waduk Bili-bili itu sebelum ada dampak besar yang ditimbulkan,” tuturnya.
Nampak pantauan tim media dalam aksi demonstrasi oleh GEMPAR ini membentangkan spanduk seperti halnya papan bicara di hadapan kantor BBWS Pompengang Jeneberang Kota Makassar.
“Keresahan kami adalah aktivitas Pompanisasi ini bukan hanya beroperasi di siang hari tapi juga beroperasi pada malam hari yang sampai pada hari ini belum ada tindakan oleh karenanya kami menduga bahwa balai dan pihak terkait melakukan pembiaran, ”Tambah Razak.
Hingga berita ini diterbitkan Pihak BBWS Pompengang Jeneberang yang dikonfirmasi via seluler belum merespon terkait hal ini. (*/Red)
(Tim Network News)