iTimes - Sidang isbat penetapan awal 1 Ramadhan 1443 H akan digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI di Auditorium HM. Rasjidi Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta.
Sidang tersebut akan dilakukan pada Jumat, 1 April 2022 yang bertepatan dengan 29 Sya'ban 1443 H, yang diperkirakan sebagai hari terakhir bulan Sya'ban tahun ini (2022).
Dalam sidang isbat penentuan awal Ramadhan 2022, Menggunakan metode yang biasa dipakai Kemenag adalah rukyatul hilal (pengamatan hilal) dan hisab (penghitungan).
Ini sesuai dengan Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Terdapat dua kemungkinan hasil sidang isbat 1 Ramadhan 1443 H.
Yang pertama, jika hilal terlihat pada Jumat 1 April 2022, maka hari tersebut merupakan hari terakhir bulan Sya'ban 1443 H sekaligus petangnya menjadi awal bulan puasa. Dengan demikian, 1 Ramadhan bertepatan dengan Sabtu 2 April 2022.
Baca Juga : Penentuan Bulan Ramadhan Versi Muhammadiyah Dan Pemerintah
Yang kedua, jika kemudian hilal tidak terlihat pada Jumat, 1 April 2022, maka bulan Sya'ban 1443 H akan dibulatkan menjadi 30 hari. Dengan demikian, 1 Ramadhan akan berlangsung pada Minggu 3 April 2022.
Kapan Hari Pertama Puasa Ramadhan 2022 Muhammadiyah?
Muhammadiyah menggunakan metode hisab untuk menentukan awal bulan dalam kalender Hijriyah.
Metode hisab ini adalah penghitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan yang menandai dimulainya awal bulan dalam kalender Hijriyah. Dengan hisab ini, kapan ijtimak terjadi dapat ditentukan karena ijtimak selalu terjadi setiap 29,531 hari.
Dalam Pedoman Hisab Muhammadiyah, berdasarkan Putusan Tarjih XXVI, 2003, kriteria bulan baru dalam Kalender Kamariah menurut Majelis Tarjih dan Tajdid adalah ketika (1) telah terjadi ijtimak, (2) ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan (3) pada saat terbenamnya matahari, bulan berada di atas ufuk.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah mengeluarkan Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriyah.
Dalam maklumat tersebut, disebutkan bahwa berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, pada Jumat Pahing, 29 Syakban 1443 H bertepatan dengan 1 April 2022 M, ijtimak jelang Ramadan 1443 H terjadi pada pukul 13:27:13 WIB.
Di samping itu, tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta ( f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT ) = 02° 18¢ 12² (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam itu Bulan berada di atas ufuk.
Baca Juga : Hari Puasa Ramadhan 1443H, Muhammadiyah Awali Puasa Lebih Dulu
Dengan dasar inilah, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 M. Artinya, bagi warga Muhammadiyah, Jumat 1 April 2022 malam hari akan menjadi malam pertama Ramadhan, atau pengerjaan shalat tarawih pertama.
Untuk memudahkan warganya dalam mengakses jadwal imsakiyah yang sudah sesuai dengan hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid, Muhammadiyah sudah memberikan link untuk unduhan jadwal imsakiyah kota-kota di seluruh Indonesia sebagai berikut.
Kapan Hari Pertama Puasa Ramadhan 2022 NU?
Dalam menetapkan 1 Ramadhan 1443 H, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) akan melakukan rukyatul hilal pada Jumat (1/4/2022) yang bertepatan dengan 29 Sya’ban 1443 H.
Hal ini tertuang dalam Surat Instruksi Nomor 012/LF-PBNU/III/2022 LFNU yang diterbitkan pada (31/3/2022).
Rukyatul hilal inilah yang akan menjadi penentu kapan hari pertama puasa Ramadhan 2022 untuk kalangan warga NU.
Hingga kini, sembari menunggu rukyatul hilal dan hasil sidang isbat Kemenag pada Jumat, 1 April 2022, ada dua kemungkinan awal puasa, yaitu Sabtu 2 April 2022 atau Minggu, 3 April 2022.
Jika merujuk pada data hisab LF PBNU, keadaan hilal pada Jumat, 1 April 2022 sudah berada di atas ufuk, tepatnya 2 derajat 04 menit 12 detik dan lama hilal 9 menit 49 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25" LS 106º 50’ 50" BT.
Ijtimak bulan terjadi pada Jumat Pahing 1 April 2021 pukul 13:25:54 WIB. Letak matahari terbenam berada pada posisi 4 derajat 34 menit 09 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 2 derajat 48 menit 22 menit utara titik barat.
Kedudukan hilal berada pada 1 derajat 45 menit 47 detik selatan matahari dalam keadaan miring ke selatan dengan elongasi 3 derajat 24 menit 06 detik.
Dari perhitungan tersebut, diketahui bahwa parameter hilal terkecil terjadi di Kota Jayapura, Papua, sebesar 1 derajat 12 menit dengan elongasi 2 derajat 58 menit dan lama hilal 5 menit 48 detik.
Sementara itu, parameter hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat dengan tinggi 2 derajat 06 menit, elongasi 3 derajat 04 menit, dan lama hilal 8 menit 42 detik.
Jika ketinggian hilal antara 0 hingga 2 derajat, ada kemungkinan hilal tersebut tidak dapat diamati secara rukyah.
Dalam rukyatul hilal yang dilakukan LF PBNU terdapat maksimal 5 petugas di lokasi, terdiri atas operator instrumen, petugas sekretariat, dan hakim. Terkait protokol kesehatan, kelima petugas tersebut diminta untuk selalu menjaga jarak minimal 2 meter.
Berdasarkan paparan BMKG dalam Informasi Prakiraan Hilal saat Matahari Terbenam tanggal 1 April 2022 Penentu Awal Bulan Ramadan 1443 H, dalam hisab(perhitungan) terdapat kesimpulan yang sama dengan Muhammadiyah dan LF PBNU, bahwa konjungsi terjadi pada Jumat, 1 April 2022 M, pukul 06.24.15 UT atau pukul 13.24.15 WIB atau pukul 14.24.15 WITA atau pukul 15.24.15 WIT.
Sementara itu, ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 1 April 2022, berkisar antara 1,12 derajat di Jayapura, Papua sampai dengan 2,19 derajat di Tua Pejat, Sumatera Barat.
Elongasi di Indonesia saat matahari terbenam pada 1 April 2022, berkisar antara 2,87 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 3,46 derajat di Sabang, Aceh.
Umur Bulan di Indonesia saat matahari terbenam pada 1 April 2022, berkisar antara antara 2,31 jam di Merauke, Papua sampai dengan 5,39 jam di Sabang, Aceh.
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono menyebutkan bahwa lag atau selisih terbenam matahari dan terbenam bulan berkisar antara 6,44 menit di Jayapura (Papua) sampai dengan 11,33 menit di Tua Pejat, Mentawai (Sumatera Barat).
Sementara, kecerlangan bulan (FIB) saat matahari terbenam berkisar antara 0,06 persen di Merauke (Papua) sampai dengan 0,092 persen di Sabang (Aceh).
"Hasil Rukyat Hilal awal bulan Ramadan 1443 H pada 1 April 2022 berpotensi kecil untuk terlihat (teramati)," kata Rahmat Triyono dikutip Antara.
BMKG akan melaksanakan rukyatul hilal pada hari Jumat, 1 April 2022 oleh 34 tim yang tersebar di Indonesia, di antarnaya di Banda Aceh, Tapanuli Tengah (2 lokasi di Pantai Binasi dan Pantai Sindeas), Pariaman, Bengkulu, Tanjung Pinang, Batam (2 tim), Anyer, Tangerang, Jakarta, Pelabuhan Ratu (2 tim), Tegal, Kebumen, Yogyakarta. (*/Red)
(Tim Network News)