Ket : Gambar Hanyalah Bentuk Ilustrasi |
iTimes - Pandemik seakan tiada hentinya melanda Indonesia bahkan dunia, seperti di lansir dari laman info jakarta baru - baru ini menyatakan timbulnya varian baru Covid.
Dimana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menemukan varian baru COVlD.
Kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporan terbarunya. WHO mengatakan mutasi baru yang disebut Omícron XE itu 10 kali lebih menular daripada semua varian COVlD-19 yang pernah ditemukan.
Varian baru ini pertama kali terdeteksi di Inggris pada 19 Januari 2022. Hanya dalam beberapa bulan, varian Omícron XE kini menjadi varian yang paling dominan di Inggris, mencapai sekitar 86 persen dari semua kasus COVlD di sana.
Baca Juga : Desa Kesetnana, Prevalensi Stunting Tertinggi Di NTT Bahkan Di Indonesia
WHO mengatakan tingginya penularan berarti subvarian baru bisa menjadi varian paling dominan di masa depan sehingga menimbulkan gelombang COVID lagi.
Tak lama setelah WHO memperingatkan tentang varian baru itu, Pemerintah Thailand melaporkan kasus pertama Omícron XE pada Sabtu kemarin (2/4/2022).
Kasus tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Komisi Kesehatan Masyarakat Chalermachai Boonyaleephan berdasarkan hasil laporan dari Pusat Genomik Medis Rumah Sakit Ramathibodi
Baca Juga : Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Melakukan Hubungan Intim Saat Puasa?, Simak Penjelasannya
Gejala Omícron XE ini diketahui antara lain lelelahan dan pusing, yang diikuti oleh sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri otot dan demam.
Tetapi gejala paling umum dari virus COVlD-19 seperti hilangnya penciuman dan rasa jarang dilaporkan pada orang yang terkena varian baru ini. Beberapa tanda-tanda gastrointestinal lain yang mungkin seperti diare, mual, muntah, sakit perut dan lain-lain cukup umum. (*/Red)
(Tim Network News)