iTimes - Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat atau Gebrak akan menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta pada Sabtu, 21 Mei 2022. Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia atau KASBI Nining Elitos mengatakan, pihaknya bersama sejumlah organisasi serikat pekerja, pelajar, dan mahasiswa akan menyampaikan 14 tuntutan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan memastikan bahwa aksi unjuk rasa beberapa elemen buruh yang digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (21/5/2022) berjalan tertib.
Demonstrasi yang dilakukan oleh elemen buruh hari ini selesai digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Pihak kepolisian memastikan demo tersebut berjalan tertib.
"Demo yang berlangsung hari ini masih berkaitan dengan May Day yang dilakukan oleh elemen buruh berjalan dengan tertib. Kami dari Polda Metro Jaya mengucapkan terima kasih kepada para peserta aksi yang sudah menjaga kedamaian aksi hingga akhir," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (21/5/2022).
Zulpan mengatakan, sejak massa berdatangan ke Patung Kuda siang tadi, tidak ada kejadian menonjol yang terjadi di lokasi. Para peserta aksi bisa mengikuti tiap aturan dalam penyampaian pendapat di muka umum.
Baca Juga : 5 Pelaku Penipuan Sepeda Motor Diamankan Polres Metro Jakarta Barat
"Kepolisian juga sejak awal hingga akhir menjaga dan mengawal kegiatan ini dengan baik. Kemudian kita mengharapkan yang baik seperti ini bisa kita pertahankan," sambungnya.
Zulpan mengapresiasi para peserta aksi demontrasi berjumlah 1.500 orang yang merupakan gabungan dari berbagai elemen buruh, yakni Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) itu.
Mereka dinilai telah menjaga kedamaian aksi hingga akhir yang terus dikawal oleh pihak kepolisian sejak awal.
Zulpan juga memastikan tidak ada penyusup dari massa peserta aksi.
"Tidak ada (penyusup), dari peserta aksi sekitar 1.500 ini berjalan tertib. Kami saksikan mereka mengikuti ketentuan yang ada sesuai UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang batasan waktu penyampaian pendapat di muka umum", kata dia.
Selain itu, Zulpan juga mengatakan bahwa aksi demonstrasi yang sebelumnya akan menggelar demo di DPR/MPR bergeser ke Patung Kuda.
Baca Juga : Kasus Dugaan Ayah Perkosa 3 Anak Di Luwu Timur Dihentikan
"Tidak ada ya (kerusuhan), jadi demo hari ini konsentrasinya hanya di satu titik di Patung Kuda ini. Semula ada penyampaian di depan DPR/MPR, ternyata mereka menggeser hanya di satu titik di Patung Kuda," tuturnya.
Sebelumnya, para pengunjuk rasa memaparkan sejumlah tuntutan untuk pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin.
Pesan Aksi Demonstrasi
Ketua Konfederasi KASBI Nining Elitos mengatakan, aksi digelar karena bangsa dan rakyat Indonesia dinilainya semakin tidak baik-baik saja.
"Dalam aksi ini kami menuntut, cabut Omnibuslaw beserta turunannya, hentikan pembahasan revisi UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, hentikan tindakan represivitas kriminalisasi," kata Nining di lokasi.
Selain itu, pihaknya juga menuntut agar pemerintah menurunkan harga berbagai kebutuhan.
Mulai dari bahan bakar minyak (BBM), tarif dasar listrik, LPG, sembako, hingga tarif tol.
"Karena imbas dari kenaikan ini dalam dua tahun terkahir upah buruh tidak dinaikan dan buruh tercekik. Itulah yang menjadi tuntutan utama kami," kata dia.
Baca Juga : Kabar Duka, Mantan Jubir Satgas COVID-19 Achmad Yurianto Meninggal Dunia
Di samping itu, pihaknya juga ingin agar pemerintah menghentikan segala tindakan pergusuran dan perampasan tanah rakyat atas nama investasi pembangunan.
Sebab hal tersebut dinilainya malah berdampak pada hilangnya ekonomi rakyat itu sendiri secara berkepanjangan.
"Mau tidak mau ketika rakyat kehilangan tanahnya, mereka bermigrasi dan menjadi buruh kontrak alih daya magang dan tidak memilki kepastian kerja," kata dia.
"Sehingga kami juga mendorong agar hapus sistem kerja kontrak alih daya dan outsourcing dan menuntut tentang pendidikan yang gratis dan ilmiah untuk rakyat," lanjut Nining.
Para buruh juga menuntut ruang demokrasi untuk rakyat, mengadili dan menangkap para koruptor, serta menyita aset-asetnya untuk kepentingan rakyat.
Adapun aksi tersebut diikuti oleh gerakan buruh bersama rakyat yang terdiri dari kaum buruh petani, mahasiswa miskin kota, serta mahasiswa dan pelajar.
Baca Juga : Viral, Kekek Nikahi Gadis Cantik Usia 19 Tahun Jadi Sorotan Warga
14 Tuntutan Yang Diajukan Oleh Aliansi Demonstran :
- Hentikan pembahasan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja inkonstitusional dan hentikan upaya revisi UU Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
- Hentikan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat dan tuntaskan pelanggaran HAM.
- Turunkan harga (BBM, minyak goreng, PDAM, Listrik, Pupuk, PPN, dan TOL).
- Tangkap, adili, penjarakan, dan miskinkan seluruh pelaku koruptor.
- Redistribusi kekayaan nasional (berikan jaminan sosial atas pendidikan, kesehatan, rumah, fasilitas publik, dan penyediaan pangan gratis untuk masyarakat).
- Sahkan UU Pembantu Rumah Tangga dan berikan perlindungan bagi buruh migran.
- Wujudkan reforma agrarian sejati dan hentikan perampasan sumber-sumber agraria.
- Tolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
- Berikan akses partisipasi publik seluas-luasnya dalam rencana Revisi UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
- Tolak Revisi UU Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja.
- Berikan perlindungan dan jaminan kepastian kerja bagi pekerja pemerintahan non PNS (penyuluh KB, guru honorer, pekerja perikanan dan kelautan), serta pengemudi/driver online, dan lain-lain.
- Hapus sistem kerja kontrak, outsourcing, dan sistem magang.
- Stop upah murah, berlakukan upah layak nasional.
- Hapuskan kekerasan berbasis gender di dunia kerja lewat ratifikasi Konvensi ILO 190. (*/Tm)