iTimes - Kota Makassar menuju kota dunia yang selalu digaungkan Walikota Makassar kini kian hari mengalami kepadatan. Tak jarang pengguna jalan harus bersabar saat ketika sedang megaspal Di kota Daeng.
Pasalnya banyaknya proyek pekerjaan pembangunan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan mulai dari pembangunan stadion hingga infrastruktur jalan tak sedikit menuai Pro dan kontra.
Seperti halnya pekerjaan IPAL yang di anggap sebagian pengguna jalan menjadi biang kemacetan di beberapa ruas jalan kota makassar, Termasuk di daerah sekitar pantai yang nantinya akan mendapatkan perubahan arus lalu lintas.
Sekedar diketahui, Proyek IPAL yang dilaksanakan sejak tahun 2020, membuat permukaan jalanan yang ada di kecamatan Ujungpandang, Mariso, Mamajang, dan Tamalate nampak diiris-iris dan digali untuk keperluan penanaman jaringan pipa IPAL yang panjangnya tak jarang membuat pengendara meski berhati-hati saat melintas.
Menurut Ari salah satu pengendara jalan yang setiap saat melintas di kawasan tersebut membuat dia sedikit merasa terganggu ketika melintas di jalan area proyek IPAL tersebut.
Baca Juga : LMP Desak KPK Periksa Walikota Terkait Dugaan Korupsi Dana Pensiun PDAM Makassar
"Sebenarnya proyek IPAL Pemkot ini bagus, tapi tolong juga diperhatikan dampaknya terhadap pengguna jalan, bukan hanya gali lantas selesai tidak di perhatikan kembali kepadatan aspalnya." Ucap Ari Yang Seorang Driver Online.
Ari juga menambahkah bahwa semenjak pekerjaan IPAL tersebut mengaku bahwa pengeluaran untuk ongkos perbaikan kendaraannya terbilang cukup meningkat akibat adanya Pekerjaan IPAL.
"Iye pak, sangat berdampak bukan hanya saya tapi rekan sesama driver lainpun juga mengalami hal yang sama, hampir setiap bulan masuk bengkel untuk perawatan kaki-kaki mobil dan ban," Tambahnya.
Perlu diketaui, Proyek IPAL yang dikerjakan di kota Makassar saat ini, disebut-sebut juga merupakan salah satu Proyek Strategis.
Nantinya Makassar akan menjadi Kota Pertama di Indonesia yang menerapkan sistem pembuangan air limbah secara terpusat. Termasuk pembuangan tinja dari rumah-rumah warga.
Baca Juga : Tanggung Jawab Siapa, Warga Antang Pasang Spanduk 6 Anggota DPRD Sulsel, Tagih Janji Manis Pemilu
Dari pantauan iTimes.id di lapangan, hingga awal juni 2022 masih terjadi penyempitan sejumlah ruas jalan di selatan kota Makassar akibat adanya pekerjaan Proyek IPAL.
Dimana masih terdapat sejumlah bekas galian di beberapa ruas jalanan, seperti di Jl Garuda, Jl Rajawali, Jl Gagak, Jl Nuri, Jl Hati Murni, Jl Nusa Indah, Jl Cenderawasih, Jl Arif Rate, Hingga Jl Sultan Hasanuddin belum ditutup rata, sehingga menuntut kehati-hatian bagi pengendara jalan terutama saat malam hari.
Disini Lain Untuk Mengurai Kemacetan
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto berencana mengubah arah lalu lintas di sekitar kawasan Pantai Losari tepatnya di Jalan Penghibur, Kota Makassar
Skema jalur yang nantinya direncanakan akan dibalik di kembalian ke jalur-jalur seperti dulu untuk menekan kemacetan.
“Dulu, saat periode pertama, arus lalin di kawasan tersebut memang telah diatur untuk mengurai macet, Jadi Kami akan segera mengembalikan seperti konsep yang pernah diuji coba,” tegas Danny, Rabu (01/6/2022) Kemarin.
Baca Juga : Jalan Antang Sering Makan Korban, Walikota Makassar Gemes, Sindir Pemprov Perbaiki Jalan Rusak
Danny juga mengatakan saat ini arus lalu lintas di Jalan Penghibur dari arah selatan ke utara dengan skema satu arah. Makanya Danny akan dikembalikan dengan arah sebaliknya sesuai yang diterapkan pada 2018 di awal periode kepemerintahannya.
Danny juga mengklaim skema lalu lintas dari utara ke selatan di Jalan Penghibur sudah pernah dilakukan sebelumnya dan terbukti mengurangi kemacetan.
"Nah, Akibat jalur tersebut diubah lagi, Kembali memanbah titik kemacetan yang terjadi saat ini. Padahal, waktu pihaknya melakukan rekayasa jalan di periode pertama, titik kemacetan tinggal satu, ini sekarang ada tujuh," Ucapnya.
Hanya saja belakangan Belakangan, saat Pemkot dibawah kendali Pj Wali Kota, arus lalin tersebut diubah. Danny menyebut mantan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (NA) mengubah arah jalurnya dengan yang diterapkan sekarang.
“Nah, terus kan gubernur NA kemarin, dia ubah lagi kembali yang seperti sekarang. Ini kan macet semua lagi. Olehnya itu kami akan segera mengembalikan seperti konsep yang pernah diuji coba,” Bebernya.
Baca Juga : Driver Online Mengeluh, 5 Petinggi Grab Mendadak Mengundurkan Diri, Simak Kata Mereka
Saat ini untuk perubahan rekayasa lalu lintas di Jalan Penghibur sedang dalam kajian. Ia mengaku menggandeng sejumlah tim ahli untuk penerapan arah jalur yang baru lebih detail.
Namun dia menegaskan perubahan rekayasa lalu lintas tujuannya untuk mengatasi penumpukan kendaraan. Rekayasa lalu lintas yang diklaimnya sudah diujicobakan akan disempurnakan.
“Kita diskusikan dengan berbagai pihak yang terkait, Gambarannya itu adalah pemecah kemacetan, lebih lancar dari pada yang sekarang, karena sudah pernah kita coba,” ungkapnya.
Lebih lanjut Danny menjelaskan ruas jalan di sekitar kawasan Pantai Losari pun akan dievaluasi. Namun saat ini masih akan fokus dengan perubahan rekayasa lalu lintas di Jalan Penghibur dan Jalan Lamadukelleng.
Kata Dinas Perhubungan Kota Makassar
Sementara Itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar Iman Hud mengatakan perubahan rekayasa lalu lintas ini sudah pernah dilakukan sejak tahun 2018, Namun belakang diubah lagi dan akhirnya sekarang di ubah lagi.
Hal itu dilakukan kembali dengan pertimbangan semakin maraknya pusat kegiatan dan ekonomi di Jalan Penghibur. Jumlah kendaraan pun semakin meningkat dan rawan menimbulkan kemacetan.
Baca Juga : Astaga Terjadi Lagi, Gegara Kirim Chat Mesum Ke Mahasiswi, Oknum Dosen DiVonis Bersalah
“Dengan situasi sekarang yang terjadi saat ini, Dimana makin maraknya pusat kegiatan di Pantai Losari, Benteng Rotterdam, CPI membuat dampak kemacetan pada malam minggu dan minggu semakin parah” Ucapnya Saat dikonfirmasi oleh iTimes.id Rabu (01/06/2022).
Dia juga menuturkan bahwa tak hanya itu, pekerjaan IPAL juga kadang kala menjadi salah satu faktor kemacetan yang ada disekitar pantai sekarang dan nantinya setelah diubah.
"Nah hal inilah yang sementara dievaluasi oleh pemkot makassar untuk melakukan kajian rekayasa lalu lintas di ruas jalan itu. Agar nantinya bisa efektif dan mengurangi dampak kemacetan yang ada sekarang", Sebutnya.
Kendati demikian dari hasil kajian 2018 lalu ada beberapa titik kemacetan, kemudian dilakukan perubahan arus lalu lintas ternyata efektif. Namun saat ini situasi sudah berubah. Rekayasa lalu lintas hasil kajian sebelumnya akan kembali dimatangkan bersama para tim ahli dengan mempertimbangkan perkembangan pusat kegiatan di Jalan Penghibur dan sekitarnya.
“Sekarang situasi baru, tentu kita perlu hitung jumlah kendaraan dan titik simpul kerumunan. Apalagi semenjak pandemi sampai sekarang pertumbuhan usaha disekitar Pantai makin bertambah. Olehnya itu perlu diperhitungkan semua dengan baik. (*/Red)
(Tim Network News)