iTimes - Situasi di daerah Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua, telah kondusif setelah hampir terjadi bentrok antara anggota Brimob dan prajurit Komando Distrik Militer 1702/Jayawijaya pada Sabtu (20/8/2022). Peristiwa ini dipicu dugaan pemukulan oleh anggota Brimob terhadap dua anggota TNI sehingga mengalami luka-luka.
Komandan Distrik Militer 1702/Jayawijaya Letnan Kolonel Cpn Athenius Murip, saat dihubungi dari Jayapura pada Senin (22/8/2022), mengatakan, kondisi di Wamena dan sekitarnya setelah kejadian tersebut dalam keadaan aman dan terkendali. Ia pun mengaku telah menenangkan anggota di Markas Kodim 1702 untuk tidak melakukan aksi balasan.
Saat Peristiwa Terjadi
Melihat hal itu Pasi Intel Kodim 1702/Jayawijaya, Kapten Inf Sony Teguh Bahtiar S.T Han mendatangi Pos Satgas BKO Brimob, di Jalan Yos Sudarso untuk melakukan mediasi. Sementara anggota Kodim 1702/ Jayawijaya yang berada di sekitaran Tugu Salib ditarik mundur menuju Makodim dan ditenangkan oleh Pawas Makodim 1702/Jajawijaya, Kapten Inf Aprin Paimbonan.
Sementara itu, kemarin sekira pukul 11.29 WIT, diperoleh informasi adanya anggota Kodim 1702/ Jayawijaya yang dirawat oleh anggota Polres Jayawijaya di Klinik Polres Jayawijaya.
Baca Juga : Razia THM, Diduga Positif Narkoba 4 Orang Berhasil Diamankan Oleh Polres Pelabuhan
Terkasit informasi tersebut, Pasi Intel Kapten Inf Sony Teguh Bahtiar S.T.Han bersama lima anggota Kodim 1702/JYW bergerak menuju Polkes Polres Wamena. Pukul 11.37 WIT, Kapten Sony melakukan kordinasi dengan untuk merujuk Pratu Hiron Paragai ke RSUD Wamena untuk visum dan dilakukan perawatan lebih lanjut.
Adapun keterangan dari Pratu Hiron Paragai menyampaikan bahwa dirinya bersama saudaranya melintasi di Tugu Salib dan terjadi keributan. Pratu Hiron kemudian dipukul di bagian belakang kepala hingga terjatuh kemudian dipopor di bagian dagu sampai pingsan.
Keterangan Komandan Kodim 1702/Jayawijaya
Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol CPN Athenius Murib, SH., MH., yang dikonfirmasi membenarkan adanya insiden tersebut dan saat ini pihaknya sedang berupaya untuk menyelesaikan masalah ini.
Dimana Dandim Athenius Murib sendiri baru selesai melaksanakan tugas di Jayapura dan baru tiba di Wamena, kemarin. Adapun konfirmasi yang didapatkan dari insiden yang terjadi, seperti yang sudah didengarkan namun perlu diluruskan.
Baca Juga : Detik-detik Kejadian Diduga Anggota Brimob Terlibat Bentrok Dengan Anggota Kodim/1702 Jayawijaya
“Ada dua anggota kami yang pada saat malam itu lewat di depan Tugu Salib dan ada sweping yang dilakukan rekan-rekan Brimob BKO yang mencari warga yang mabuk dan melempari pos mereka. Mereka mengejar ke depan Tugu Salib dan pada saat itu kedua anggota kami melewati jalan tersebut dengan motor dan dihentikan, dan mereka dipukuli oleh beberapa oknum satgas Brimob,”ungkap Dandim Athenius Murib, Minggu (21/8) kemarin.
Dandim Athenius Murib mengaku belum mengetahui kronologis dari Satuan Brimob, tapi dirinya dan Kapolres Jayawijaya beserta Dansat Brimob serta pimpinan TNI di Kodam seperti Pangdam dan Danrem maupun Kapolda Papua, memerintahkan untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik agar tidak melebar dan berujung pada kerusuhan di Wamena.
"Akar permasalahan maupun korban dari anggota kami akan dilakukan proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam masing-masing institusi baik Brimob akan diselesaikan oleh Polda Papua dan tim yang sudah turun, sedangkan dari kami juga akan memeriksa anggota kami,”jelasnya
Tentang info anggota Kodim keluar dan melakukan penyerangan atau perselisihan dengan Brimob, menurutnya tidak benar. Sebab dirinya telah memerintahkan semua anggota tetap berada di markas dan diam di tempat dan sampai sore ini anggotanya berada di tempat dan diberikan pengarahan sehingga mereka tenang.
Baca Juga : Diduga Oknum Polisi Berpakaian Preman Pukul Warga Dan Mengancam Dengan Senjata, Ini Kata Pihak Kepolisian
“Saat ini, kita melakukan konsolidasi di satuan masing-masing. Saya berkonsolidasi di satuan saya, menanangkan anggota dan bisa dilihat mereka tenang dan tak ada apa-apa. Kemudian di Satuan Brimob sendiri, Dansat sedang melakukan hal yang sama. Setelah itu, nanti saya dengan Dansat Brimob dan Kapolres Jayawijaya akan berjumpa untuk melaksanakan konsolidasi penyelesaian masalah ini yang akan dibicarakan,” tuturnya.
Daya Sanksi Terhadap Kejadian
Untuk penegakan hukum terhadap oknum anggota, menurutnya hal itu menjadi tugas masing-masing institusi sesuai aturan yang berlaku. “Kalau anggota kami yang terlibat maka akan diproses di Polisi Militer (POM) dan kalau anggota Polri, itu wewenang dari Propam. Kami akan meminta diadili sesuai aturan yang berlaku di setiap institusi,” tegasnya.
“Anggota kami adalah korban dan sedang perawatan, sementara untuk pelaku yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum itu juga akan diselesaikan oleh institusi mereka. Namun perdamaian itu wajib karena TNI-Polri akan meningkatkan solidaritas serta menjaga kondusifitas. Tidak ada perbedaan-perbedaan, sekarang kami semua damai dan masalah ini hanya oknum,” sambungnya.
Dandim juga mengimbau kepada setiap masyarakat masalah ini tidak ada pertentangan menggunakan senjata antara TNI dan Polri. “Ini hanya oknum, warga tidak usah khawatir karena tidak ada apa-apa dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa, tidak ada masalah,” tutupnya.
Sementara itu Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman Napitupulu, SH., SIK., MH., saat dihubungi via telepon selulernya belum berkomentar banyak dan hanya menyatakan masih terus didalami oleh Propam Polda Papua yang akan menangani masalah ini. (Kompas/jpc/fajar).
Tonton Juga Video Detik-detik Kejadian