iTimes - Kodam III/Siliwangi bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) kembali menggelar kegiatan Sekolah Kader Kepemimpinan dan Bela Negara di Rindam III/Siliwangi, Bandung, Jawa Barat.
Diketahui, Ratusan aktifis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dari berbagai wilayah di Indonesia hadir sejak Minggu sore 18 Desember 2022 untuk mengikuti Kaderisasi dan diklat Bela Negara.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya LSM GMBI untuk meningkatkan kualitas SDM yang unggul, berkemajuan serta Bermartabat dalam menciptakan aktifis yang solid, tangguh serta mandiri.
Drs. Sadikin selaku Ketua LSM GMBI Wilter Sulsel menuturukan jika pihaknya mengikutsertakan anggotanya sekitar 50 orang perwakilannya untuk mengikuti kegiatan yang telah berlangsung sejak 4 bulan lalu.
Baca Juga : Perkuat Sinergitas, GMBI Sulsel Kirim Pasukan Ke Kodam III/Siliwangi
"Kami dari GMBI Sulawesi Selatan mendapatkan jadwal pada Gelombang IV untuk mengikuti Kader Kepemimpinan sekaligus diklat Bela Negara yang dilaksanakan di Rindam III/Siliwangi, Hal itu sejalan dengan arahan ketua Umum Kita Muh Fauzan Rachman jika setiap aktifis GMBI yang memenuhi syarat wajib hukumnya mengikuti kegiatan tersebut tujuannya untuk lebih memaknai Hakikat Bela Negara dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat serta Kebineka Tunggal Ikaan dalam menjaga kesatuan Bangsa dan Keutuhan NKRI." Tuturnya.
Sadikin juga mengungkapkan jika kegiatan tersebut terlaksana atas kerjasama DPP LSM GMBI dengan pihak Kodam III/Siliwangi, Ia juga menambahkan jika selama mengikuti kegiatan diklat tersebut para aktifis GMBI akan dilatih (outdoor) dan di berikan materi (indoor) oleh para tenaga ahli Rindam III/Siliwangi dan pihak Eksternal.
"Jadi selama kami mengikuti kegiatan tersebut, Banyak hal baru yang kami peroleh meskipun beberapa dari anggota ada yang tak sanggup mengikuti secara full dikarenakan kerasnya latihan fisik lapangan, Namun jika materi dalam ruangan semua anggota full mengikuti pelajaran." Ungkap Sadikin. Sabtu (24/12/2022).
Lebih lanjut, Sadikin menambahkan jika pihaknya tak hanya sekedar memakai atribut kelambagaan Bela Negara dan Setia Pancasila, Namun harus juga di barengi dengan pemahaman serta wajib hukumnya mengikuti kegiatan Sekolah Kader Kepemimpinan dan Diklat Bela Negara untuk sepenuhnya mendapatkan pengakuan.
Baca Juga : Desak Cabut Pangkat Letkol Dedy Corbuzier, Calon Panglima TNI Angkat Suara
"Sesuai arahan dan pemahaman Keilmuan Kepemimpinan dari hasil Diklat Bela Negara menjadi tanggung jawab penuh kami untuk selalu membantu pemerintah memerangi dari segala bentuk ketidakadilan dari kepentingan oligar-oligarki yang merugikan masyarakat, Baik itu adanya ancaman merusak persatuan dan kesatuan Bangsa memecah belah persaudaraan NKRI maka kami bersama rakyat dan Tentara Nasional Indonesia akan menjadi Garda terdepan untuk mempertahankan NKRI, Harga Mati," Tegas Sadikin.
Kata Ketua Distrik Makassar
Sementara itu Ketua Distrik Kota Makassar Ir. Walinono mengungkapkan bahwa sekolah kader Kepemimpinan dan Diklat Bela Negara bukan hanya sekedar program umum LSM GMBI tapi lebih kepada aktifis secara pribadi dalam Mewujudkan kesadaran akan pengtingnya Bela Negara dalam kewaspadaan Nasional dan Cinta NKRI.
"Sebab kami Menilai dijaman sekarang ini seiring dengan perkembangannya technology dan informasi dimana rasa kesadaran dan kewaspadaan Nasional semakin rapuh, serta Jua jiwa Nasionalisme yang semakin terkikis." Ungkapnya.
Baca Juga : Antara Politik Kekuasaan dan Kepentingan Menuju Pesta Demokrasi 2024
Walinono juga mengatakan jika kegiatan tersebut bisa Memberikan dampak positif bagi para aktifis LSM GMBI, sehingga dalam Memenuhi tugas pokok dan fungsi LSM tidak keluar dari koridor Arab ada tata krama serta aturan pemerintahan
"Artinya bahwa kegiatan Sekolah Kader Kepemimpinan dan Diklat Bela Negara di Rindam III/Siliwangi sebagai wujud nyata manunggalnya TNI bersama Rakyat dan mampu menjadi jawaban akan kesadaran kita sebagi Warga Negara." Tambahnya.
Dirinya juga berharap agar sekiranya Seluruh Ormas dan LSM bisa mengikuti pendidikan semacam tersebut demi terwujudnya satu kesatuan dalam menjaga NKRI agar tetap bersatu dalam mencapai masyarakat yang adil dan makmur supaya terlepas dari segala ancaman disintegrasi.
"Tak bisa di Pungkiri bahwa ormas dan LSM adalah salah satu organ pemersatu bangsa yang harus tau persis akan pentingnya Bela Negara dan cinta tanah air bukan hanya sekedar perkumpulan yang terkadang di manfaatkan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan kekuasaan, Akan tetapi LSM dan Ormas kalau perlu menjadi Garda terdepan dalam menjaga Keutuhan NKRI sebagi harga mati." Harapnya.
Tonton Juga Videonya