Makassar Masuk 5 Besar Kota dengan Kepadatan Penduduk dan Biaya Hidup Tinggi, Berikut Hal Yang Perlu diperhatikan

Makassar Masuk 5 Besar Kota dengan Kepadatan Penduduk dan Biaya Hidup Tinggi, Berikut Hal Yang Perlu diperhatikan
Ket : Makassar Masuk 5 Besar Kota dengan Kepadatan Penduduk dan Biaya Hidup Tinggi, Berikut Hal Yang Perlu diperhatikan


iTimes - Kepadatan penduduk yang tinggi dan biaya hidup yang besar membentuk pola hidup masyarakat perkotaan yang bergantung pada uang di setiap aspek kegiatan mereka. Kota-kota besar tidak hanya menggambarkan dinamika urban yang kompleks, tetapi juga menjadi pusat aktivitas yang selalu bergerak cepat dan menuntut fleksibilitas finansial. 

Dimana berbagai tantangan ini, masyarakat kota dituntut untuk cerdas dalam mengelola keuangan mereka dan menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan gaya hidup agar tetap mampu menjalani hidup yang layak di tengah tekanan kota.  

Seperti diketahui bersama bahwa kota besar di dunia, tingginya kepadatan penduduk menciptakan realitas hidup yang tidak hanya penuh tantangan tetapi juga mengutamakan efisiensi, kenyamanan, dan akses yang lebih mudah. Dengan populasi yang terus bertambah dan semakin padat, masyarakat perkotaan modern kini menghadapi situasi di mana hampir semua aktivitas, baik dalam pekerjaan, gaya hidup, maupun rekreasi, membutuhkan uang. Mulai dari kebutuhan pokok seperti makan dan tempat tinggal hingga hiburan dan mobilitas, semuanya mengandalkan transaksi keuangan.

Kota-kota seperti Tokyo, New York, Hong Kong, dan Singapura sering kali menjadi contoh dari fenomena ini. Di kota-kota tersebut, layanan publik dan fasilitas umum, termasuk transportasi, fasilitas kesehatan, dan rekreasi, telah berkembang pesat. Namun, perkembangan tersebut juga berbanding lurus dengan kenaikan biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat mengakses berbagai fasilitas tersebut.

Tentang Survei SBH 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2022. Penyesuaian SBH ini bertujuan untuk memutakhirkan tahun dasar penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK)/Inflasi dari tahun 2018.

Dimana survei biaya hidup (SBH) menjadi salah satu bahan penyusun untuk penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk mengukur tingkat inflasi. Agar relevansi IHK terjaga, pola pembobotan serta paket komoditas barang dan jasa perlu diperbarui setiap lima tahun sekali, yang mana SBH sebelumnya dilakukan pada 2018.

SBH 2022 merupakan survei yang dilakukan untuk ke-13 kalinya. Cakupan kota SBH 2022 berubah menjadi 150 kabupaten/kota dari 38 provinsi, dibandingkan pada edisi sebelumnya hanya 90 kabupaten/kota saja.

Survei ini memperhitungkan biaya konsumsi, mulai dari makanan, minuman, bensin, hingga pulsa handphone.

Berikut Daftar 10 Kota Terbesar Indonesia dengan Biaya Hidup Tinggi

1. DKI Jakarta 

DKI Jakarta menempati daftar urutan pertama kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia dengan nilai konsumsi (NK) Rp14,8 juta per bulan. Adapun upah minimum regional atau UMR Jakarta 2024 hanya sebesar Rp 5.067.381.

2. Bekasi

Bekasi menempati peringkat kedua kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia. BPS mencatat, biaya hidup di Bekasi mencapai Rp14,3 juta per bulan.

3. Surabaya 

Diperingkat tiga kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia ditempati oleh Surabaya mencapai Rp 13,3 juta per bulan. Surabaya sendiri dikenal sebagai kota pusat bisnis dan perdagangan di Jawa Timur.

4. Depok

Di posisi keempat terdapat Depok dengan nilai konsumsi mencapai Rp12,3 juta per bulan. Adapun, Upah Minimum Kota (UMK) Depok 2024 diterapkan sebesar Rp 4.878.612.

5. Makassar 

Selanjutnya, Makassar menduduki peringkat kelima sebagai kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia mencapai Rp11,5 juta per bulan. Adapun penopang utama perekonomian Makassar antara lain, sektor bisnis, perdagangan, hotel dan restoran serta properti.

6. Tangerang, Banten: Rp 10,96 juta per bulan

7. Bogor, Jawa Barat: Rp 10,73 juta per bulan

8. Kendari, Sulawesi Tenggara: Rp 10,23 juta per bulan

9. Batam, Kepulauan Riau: Rp 10,03 juta per bulan

10. Balikpapan, Kalimantan Timur: Rp 9,87 juta per bulan

Berikut 10 Daftar Kota dengan Biaya Hidup Terendah

1. Cilacap, Jawa Tengah: Rp 5,37 juta per bulan

2. Maumere, Nusa Tenggara Timur: Rp 5,52 juta per bulan

3. Sibolga, Sumatera Utara: Rp 5,68 juta per bulan

4. Kudus, Jawa Tengah: Rp 5,71 juta per bulan

5. Tegal, Jawa Tengah: Rp 5,86 juta per bulan

6. Purwokerto, Jawa Tengah: Rp 5,88 juta per bulan

7. Singaraja, Bali: Rp 5,97 juta per bulan

8. Sumenep, Madura, Jawa Timur: Rp 5,99 juta per bulan

9. Jember, Jawa Timur: Rp 6,09 juta per bulan

10. Waingapu, Nusa Tenggara Timur: Rp 6,15 juta per bulan

Dampak Psikologis dan Sosial dari Gaya Hidup Berbasis Transaksi

Namun, kondisi ini tidak terlepas dari dampak psikologis yang harus dihadapi. Tekanan finansial sering kali mengiringi kehidupan masyarakat kota, terlebih di tengah krisis ekonomi atau kenaikan inflasi. Banyak dari mereka yang harus menyeimbangkan antara kebutuhan hidup sehari-hari dengan biaya gaya hidup yang tinggi. Hal ini sering kali memicu stres dan kecemasan yang lebih besar bagi mereka yang berpenghasilan rendah atau berstatus ekonomi menengah.

Meski demikian, kota-kota besar juga memberikan berbagai peluang kerja dan bisnis baru yang tidak terdapat di daerah dengan penduduk lebih sedikit. Dengan perkembangan teknologi, banyak pekerjaan berbasis digital dan ekonomi kreatif yang memungkinkan masyarakat untuk memperoleh penghasilan tambahan guna menunjang kebutuhan mereka.

Di kota besar dengan biaya hidup tinggi, penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut agar dapat menavigasi kehidupan urban dengan lebih baik:

Berikut 8 Hal yang Perlu diperhatikan

1. Manajemen Keuangan yang Baik

Anggaran Rutin : Buat anggaran bulanan untuk kebutuhan pokok seperti sewa, transportasi, makan, dan hiburan.

Tabungan dan Investasi : Sisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan atau investasi, karena biaya darurat di kota besar sering kali lebih mahal.

Hindari Utang Konsumtif : Upayakan untuk tidak berutang demi gaya hidup konsumtif. Fokus pada pengeluaran esensial.

2. Pemilihan Tempat Tinggal yang Efisien

Dekat dengan Pekerjaan atau Transportasi : Memilih tempat tinggal dekat kantor atau fasilitas transportasi umum dapat mengurangi biaya dan waktu tempuh.

Pertimbangkan Co-living atau Berbagi Rumah : Berbagi hunian dengan orang lain bisa menghemat biaya sewa.

3. Transportasi

Gunakan Transportasi Umum : Biaya parkir dan bahan bakar bisa mahal, jadi mengandalkan transportasi umum biasanya lebih hemat.

Opsi Transportasi Ramah Anggaran : Bersepeda atau menggunakan skuter listrik menjadi pilihan hemat dan praktis di kota besar.

4. Gaya Hidup Sederhana dan Efisien

Kurangi Makan di Luar : Masak di rumah sesering mungkin karena makan di luar bisa menambah biaya harian.

Hindari Impulsif dalam Belanja : Buat daftar belanja untuk menghindari pembelian barang yang sebenarnya tidak diperlukan.

5. Jaringan Sosial dan Dukungan Komunitas

Bangun Jaringan Sosial : Punya jaringan teman atau komunitas dapat memberikan akses ke peluang kerja, tips penghematan, atau dukungan sosial.

Terlibat dalam Komunitas Lokal : Banyak kota besar memiliki komunitas untuk berbagi tips hidup hemat, seperti pertukaran barang atau even gratis.

6. Manajemen Stres dan Kesehatan Mental

Temukan Aktivitas Relaksasi : Stres di kota besar bisa tinggi, jadi penting untuk menemukan aktivitas yang membantu meredakan stres, seperti olahraga atau meditasi.

Jangan Abaikan Dukungan Kesehatan Mental : Banyak kota memiliki layanan kesehatan mental dengan tarif bersubsidi yang bisa dimanfaatkan.

7. Memanfaatkan Teknologi

Gunakan Aplikasi Keuangan dan Diskon : Aplikasi manajemen keuangan membantu mengontrol pengeluaran. Aplikasi diskon juga dapat menghemat biaya dalam berbagai layanan.

Jelajahi Peluang Ekonomi Digital : Banyak kota besar memiliki peluang freelance atau pekerjaan digital yang bisa menambah penghasilan.

8. Keamanan dan Kenyamanan

Prioritaskan Keamanan : Biaya hidup tinggi juga sering terkait dengan keamanan area tempat tinggal. Pastikan lingkungan yang dipilih aman.

Rencanakan Mobilitas dengan Bijak : Kenali rute atau jadwal transportasi yang aman, terutama jika sering pulang larut.

Memperhatikan hal-hal ini membantu agar tetap bisa beradaptasi dan menikmati hidup di kota besar dengan bijak, meskipun biaya hidupnya tinggi.

(Tim Network News)

Previous Post Next Post